Selamat Datang Disitus Nagari Sasak

Rabu, 01 Mei 2013


Warga korban terjangan ombak di Jorong Pondok Sasak Kecamatan Ranah Pasisie Pasbar ditinjau Gubernur Sumbar Irwan Prayitno dan rombongan SKPD Pemprov Sumbar, Selasa (13/3).
Gubernur saat itu me­nyerah­kan bantuan Rp230 juta kepada warga korban abrasi tersebut. Gubernur juga mengangar­kan Rp10 miliar untuk membangun grip pemecah ombak di sepanjang pantai Sasak tahun 2012 yang bersumber dari APBN yang saat ini sedang berjalan.
“Bantuan ini merupakan salah satu bentuk perhatian pemerintah propinsi kepada korban abrasi pantai Sasak. Sebanyak Rp50 juta kita serahkan tunai dan Rp180 juta diberikan dalam bentuk logistik seperti beras, mie, biskuit dan makanan kebutuhan lainnya,”kata Irwan Prayitno saat meninjau korban abrasi di Jorong Pondok, Selasa.
Dijelaskan, bantuan itu dibe­rikan kepada korban abrasi seba­nyak 24 rumah yang me­ngalami rusak berat. Selain itu, 142 rumah yang terancam, guber­nur menya­rankan sebaiknya dipin­dahkan (relokasi-red) sece­patnya karena jika tidak pindah maka gelombang air laut akan selalu mengancam karena bibir pantai sudah berada di pondasi rumah warga.
“Oleh karena itu untuk relo­kasi kita akan berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah Pasaman Barat dengan men­carikan lokasi baru bagi mereka. Relokasi akan kita lakukan secara bertahap disesuaikan dengan anggaran yang ada,”sebut Irwan Prayitno.
Ditambahkan,  untuk pem­bangunan grip pemacah ombak untuk tahun 2012 ini sudah dianggarkan sebanyak Rp10 miliar gabungan dari dana APBD dan APBN. Direncanakan grip akan dibuat sepanjang 6 kilo­meter sepanjang pantai Sasak sehingga ombak tidak langsung meng­hantam perkam­pungan warga.
Bagi korban abrasi sebanyak 24 rumah, Pemerintah Provinsi bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Pasaman Barat akan membuat rumah hunian tetap (huntap) yang lokasinya akan ditentukan secepatnya.
“Saya  telah menyurati peme­rintah pusat beserta proposalnya agar bantuan secepatnya dibe­rikan dan menganggarkan pem­bangunan grip. Kita akan terus berkoordinasi dengan Pemkab Pasaman Barat dalam rangka mempercepat penanganan korban abrasi sehingga korban tidak semakin bertam­bah,”katanya.
Di tempat yang sama Sekre­taris Daerah Pasaman Barat, Yulrizal Baharin pada kesem­patan itu, sangat berharap bantuan pemerintah pusat dalam rangka mempercepat penang­gulangan abrasi khususnya untuk membangun batu grip pemecah ombak.
“Grip sebagai pemecah ombak merupakan solusi untuk menga­tasi abrasi pantai karena saat ini bibir pantai sudah berada dekat di pondasi rumah warga. Pemerintah Daerah Pasaman Barat sendiri telah berusaha membantu korban abrasi dengan berbagai bantuan seperti beras dan kebutuhan lainnya,”kata Sekda.
Sementara itu, anggota DPRD Sumbar, Zulkenedi Said yang ikut meninjau korban abrasi menyebut, pembangunan batu grip di sepanjang pantai Sasak harus diperbanyak. Untuk tahun 2012 ini hanya 7 batu grip yang dibangun seharusnya diperbanyak karena ratusan rumah berada di tepi pantai.
Selain itu, Pemerintah Daerah Pasaman Barat juga diharapkan dapat segera merelokasi warga yang berada di sepanjai pantai Sasak karena jika dibiarkan akan mengancam keselamatan ratusan jiwa.
“Pemerintah daerah harus menyediakan lokasi yang tidak terlalu jauh dari pantai karena warga yang berada di tepi pantai itu bermata pencarian sebagai nelayan sehingga memudahkan untuk melaut,”katanya.
Seperti diberitakan sebelum­nya,  gelombang air laut mulai naik pada Kamis (8/3) sekitar pukul 07.00 WIB dan mulai menghantam rumah warga pada siang harinya dan menghancurkan 24 rumah warga.
Akibatnya, tingkat kerusakan rumah ada sebagian yang ambruk total, rusak berat serta rusak ringan. Bagi yang rusak berat, pemilik rumah ada yang pindah sebagian ke rumah sanak keluarga­nya yang lebih aman
Categories:


Terimakasih Anda telah mengunjungi situs kami. Hubungi Kami Nagari Sasak Tacinto

1 komentar: