Warga korban terjangan ombak di Jorong Pondok Sasak Kecamatan Ranah Pasisie Pasbar ditinjau Gubernur Sumbar Irwan Prayitno dan rombongan SKPD Pemprov Sumbar, Selasa (13/3).
Gubernur saat itu menyerahkan bantuan Rp230 juta
kepada warga korban abrasi tersebut. Gubernur juga mengangarkan Rp10
miliar untuk membangun grip pemecah ombak di sepanjang pantai Sasak
tahun 2012 yang bersumber dari APBN yang saat ini sedang berjalan.
“Bantuan ini merupakan salah satu bentuk perhatian
pemerintah propinsi kepada korban abrasi pantai Sasak. Sebanyak Rp50
juta kita serahkan tunai dan Rp180 juta diberikan dalam bentuk logistik
seperti beras, mie, biskuit dan makanan kebutuhan lainnya,”kata Irwan
Prayitno saat meninjau korban abrasi di Jorong Pondok, Selasa.
Dijelaskan, bantuan itu diberikan kepada korban abrasi
sebanyak 24 rumah yang mengalami rusak berat. Selain itu, 142 rumah
yang terancam, gubernur menyarankan sebaiknya dipindahkan
(relokasi-red) secepatnya karena jika tidak pindah maka gelombang air
laut akan selalu mengancam karena bibir pantai sudah berada di pondasi
rumah warga.
“Oleh karena itu untuk relokasi kita akan berkoordinasi
dengan Pemerintah Daerah Pasaman Barat dengan mencarikan lokasi baru
bagi mereka. Relokasi akan kita lakukan secara bertahap disesuaikan
dengan anggaran yang ada,”sebut Irwan Prayitno.
Ditambahkan, untuk pembangunan grip pemacah ombak
untuk tahun 2012 ini sudah dianggarkan sebanyak Rp10 miliar gabungan
dari dana APBD dan APBN. Direncanakan grip akan dibuat sepanjang 6
kilometer sepanjang pantai Sasak sehingga ombak tidak langsung
menghantam perkampungan warga.
Bagi korban abrasi sebanyak 24 rumah, Pemerintah
Provinsi bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Pasaman Barat akan
membuat rumah hunian tetap (huntap) yang lokasinya akan ditentukan
secepatnya.
“Saya telah menyurati pemerintah pusat beserta
proposalnya agar bantuan secepatnya diberikan dan menganggarkan
pembangunan grip. Kita akan terus berkoordinasi dengan Pemkab Pasaman
Barat dalam rangka mempercepat penanganan korban abrasi sehingga korban
tidak semakin bertambah,”katanya.
Di tempat yang sama Sekretaris Daerah Pasaman Barat,
Yulrizal Baharin pada kesempatan itu, sangat berharap bantuan
pemerintah pusat dalam rangka mempercepat penanggulangan abrasi
khususnya untuk membangun batu grip pemecah ombak.
“Grip sebagai pemecah ombak merupakan solusi untuk
mengatasi abrasi pantai karena saat ini bibir pantai sudah berada dekat
di pondasi rumah warga. Pemerintah Daerah Pasaman Barat sendiri telah
berusaha membantu korban abrasi dengan berbagai bantuan seperti beras
dan kebutuhan lainnya,”kata Sekda.
Sementara itu, anggota DPRD Sumbar, Zulkenedi Said yang
ikut meninjau korban abrasi menyebut, pembangunan batu grip di sepanjang
pantai Sasak harus diperbanyak. Untuk tahun 2012 ini hanya 7 batu grip
yang dibangun seharusnya diperbanyak karena ratusan rumah berada di tepi
pantai.
Selain itu, Pemerintah Daerah Pasaman Barat juga
diharapkan dapat segera merelokasi warga yang berada di sepanjai pantai
Sasak karena jika dibiarkan akan mengancam keselamatan ratusan jiwa.
“Pemerintah daerah harus menyediakan lokasi yang tidak
terlalu jauh dari pantai karena warga yang berada di tepi pantai itu
bermata pencarian sebagai nelayan sehingga memudahkan untuk
melaut,”katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, gelombang air laut
mulai naik pada Kamis (8/3) sekitar pukul 07.00 WIB dan mulai menghantam
rumah warga pada siang harinya dan menghancurkan 24 rumah warga.
Akibatnya, tingkat kerusakan rumah ada sebagian yang ambruk total,
rusak berat serta rusak ringan. Bagi yang rusak berat, pemilik rumah ada
yang pindah sebagian ke rumah sanak keluarganya yang lebih aman
joya shoes 884v9sevjc145 outdoor,INSOLES,Joya Shoe Care,walking,fashion sneaker,boots joya shoes 400f5zvvod858
BalasHapus